Home » 2009»August»1 » Tipe Wanita Jawa Ideal menurut Kamasutra Jawa
4:51 PM
Tipe Wanita Jawa Ideal menurut Kamasutra Jawa
Masyarakat Jawa Kuno telah mengenal dua macam tipe wanita yang pantas dinikahi:
1. Tipe Padmanagara
Tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. lambe iwir manggis karengat (bibir bagaikan buah manggis terbuka) b. liringe sor madu juruh (kerling matanya mengalahkan manisnya juruh madu) c. sor tang nyuh danta santene (payudaranya mengalahkan kelapa gading) d. wangkong iwir limas angene (pantat bagai limas yang baik) e. wentis iwir pudak angrawit (betis bagai bunga pudak yang mempesona) f. dalamakan gamparan gading (telapak kaki seperti gamparan gading) g. adege padmanagara (tubuhnya seperti padmanagara) h. lumampah giwang lan gangsa (lenggangnya beralun senada gamelan, seperti seekor angsa) i. panepi iwir patrem konus (pinggang bagai patrem terhunus) j. pupu iwir pol ginempotan (paha bagai daun palma yang diserut halus).
2. Tipe Nariswari
Tipe ini memiliki ciri-ciri: murub rahasyanipun (menyala rahasianya). Ciri-ciri lainnya berkaitan dengan tingkat spiritualitas dan inner beauty Ken Dedes merupakan contoh tipe ini.
Adapun tipe wanita jawa ideal adalah sebagai berikut:
1. Kusuma Wicitra Ibaratnya
bunga mekar yang sangat mempesona, yang siap untuk dipetik. Wanita yang
ideal sebaiknya mempersiapkan dirinya dengan ilmu pengetahuan dan
agama, mengharumkan dirinya dengan perbuatan baik, menjaga kehormatan
dan kesucian dirinya.
2. Padma Sari Ibaratnya
bunga teratai yang sedang mekar di kolam. Bunga teratai dalam budaya
Jawa merupakan simbul kemesraan, sehingga yang dimaksudkan dengan
wanita ideal dalam konsep ini adalah wanita cantik yang penuh kasih
mesra hanya bila bersama dengan suaminya.
3. Sri Pagulingan Ibaratnya
cahaya yang sangat indah di peraduan/singgasana raja. Wanita yang ideal
sebaiknya tidak hanya cantik jasmaninya, namun juga dapat
mempersembahkan dan menunjukkan kecantikannya hanya kepada suaminya
ketika berolah asmara di peraduan.
4. Sri Tumurun Ibaratnya
bidadari nirwana yang turun ke dunia. Wanita yang ideal sebaiknya
cantik raga dan jiwanya. Ini dibuktikan dengan kesediannya untuk
“turun”, berinteraksi dengan rakyat jelata, kaum yang terpinggirkan
untuk menebarkan cahaya cinta dan berbagi kasih.
5. Sesotya Sinangling Ibaratnya
intan yang amat indah, berkilauan. Wanita yang ideal sebaiknya selalu
dapat menjadi perhiasan hanya bagi suaminya, sehingga dapat memperindah
dan mencerahkan hidup dan masa depan suaminya, juga keluarganya.
6. Traju Mas Ibaratnya
alat untuk menimbang emas. Ini merupakan simbol wanita setia yang
selalu dapat memberikan saran, pertimbangan, nasihat, demi terciptanya
keluarga yang sakinah.
7. Gedhong Kencana Ibaratnya
gedung atau rumah yang terbuat dari emas, dan berhiaskan emas. Ini
merupakan simbul wanita yang berhati teduh dan berjiwa teguh sehingga
dapat memberikan kehangatan dan kedamaian bagi suami dan keluarganya.
8. Sawur Sari Ibaratnya
bunga yang harum semerbak. Wanita yang ideal sebaiknya dikenal karena
kebaikan hatinya, keluhuran budi pekertinya, kehalusan perasaannya,
keluasan ilmunya, kemuliaan akhlaknya. Kecantikan fisik dan kekayaan
harta yang dimiliki wanita hanya sebagai pelengkap, bukan syarat mutlak
seorang wanita ideal.
9. Pandhan Kanginan Ibaratnya
pandhan wangi yang tertiup angin. Ini merupakan simbul wanita yang amat
menggairahkan, menawan, dan memikat hati. Dapat dilukiskan sebagai:
tinggi semampai, berparas cantik, berkulit kuning langsat, berbibir
merah alami, berpayudara montok, murah senyum, tidak terlalu gemuk dan
tidak terlalu kurus, dapat memberikan keturunan.
Dalam Serat Yadnyasusila dijelaskan tentang tiga hal yang harus dimiliki oleh seorang wanita agar dapat menjadi wanita idaman:
1.Merak ati atau mrak ati Berarti:
membina kemanisan dengan mempercantik dan merawat diri (ngadi warni),
memperindah busana (ngadi busana), berwajah ceria (ngadi wadana), murah
senyum (sumeh), santun dalam bertutur kata (ngadi wicara), dan sopan
serta luwes dalam berperilaku (ngadi solah bawa).
2.Gemati Berarti siap untuk merawat, mengasuh, mendidik putra-putrinya, mengatur rumah tangga, melayani suami dengan penuh keikhlasan.
3.Luluh Berarti
mampu selalu menyenangkan hati suaminya, selalu menyediakan waktu
setiap hari untuk suami dan anak-anaknya, sabar dan gembira saat
mengasuh anak-anaknya, dan selalu berusaha menciptakan keseimbangan dan
keharmonisan dalam keluarganya.
Untuk memilih (menikahi) wanita, dalam tradisi Jawa ada beberapa faktor yang biasanya menjadi bahan pertimbangan:
1.Bibit Berkaitan dengan kecantikan wanita baik secara lahiriah maupun batiniah.
2.Bebet Berkaitan dengan kemampuan dan kekayaan ayah wanita yang akan dinikahi.
3.Bobot Berkaitan dengan asal-usul atau keturunan wanita yang akan dinikahi.
Устройство и изготовление удочки для нахлыста - Нахлыстовая удочка — снасть, при помощи которой рыболов, практически незаметно, соблюдая маскировку и полное правдоподобие, «подает рыбе на стол» различного вида искусственные приманки: мух, гусениц, рыбок и т. д. Все многообразие искусственных приманок невозможно описать. увидел здесь www.fisherhunter.ru/rybalka/rybolovnye-snasti/snasti-dlia-letnego-yjeniia-ryby/snasti-dlia-nahlystovogo-yjeniia/ystroistvo-i-izgotovlenie-ydochki-dlia-nahlysta.html